History & making/ Mr. Gangga +6285238405011 or 62.0361.974510

Ida Bagus Putu Gangga adalah nama pemilik usaha Sri Kresna di kawasan Mas, Ubud. Ia telah belajar pembuatan patung dengan Kepeng/ uang kuno ini dari pamannya (kakak dari bapak beliau), Ida Bagus Raka. Membuat patung dari kepeng dilakukan sejak tahun 1988. Keahlian ini didapatnya secara turun temurun diantara keluarga besarnya. Kakek beliaulah pelopor pembuat patung dari anyaman kepeng ini.


Patung yang sejarahnya merupakan patung untuk acara ritual pemyembahan dewa Sri Rambut Sedana (Dewi Uang) mulai dikomersialkan sejak tahun 70'an. Keunikan dan keindahan patung kepeng inilah yang membuat patung ini banyak diminati oleh para pelanggan dalam maupun luar negeri, khususnya Eropa. Biasanya patung ini dibeli untuk menambah kemewahan interior ruang tamu, ruang tunggu hotel/ villa, atau restoran mewah.


Kini pak Bagus masih membuat dasar patung itu sendiri. Dasar patung yang ia pahat dari glondongan kayu utuh ini sangat penting sebagai dasar pembentukan patung kedepannya. Sedangkan untuk final prosesnya baru ia serahkan kepada anggota keluarga lainnya. Pembuatannya diawali dengan seonggoh balok kayu utuh, diameter dan tingginya tergantung pesanan, mulai dari 40 cm hingga 2 meter. Kemudian kayu itu di pahat dengan mesin Jigsaw untuk mendapatkan bentuk yang diinginkan, setelah itu baru dihaluskan dengan pahat. Pekerjaan itu memakan waktu 2 mingguan. Selanjutnya diteruskan oleh keluarga pak Bagus hingga selesai. Total waktu pengerjaan untuk patung setinggi 1 meter sekitar 1 bulan, dan maksimal tinggi 2 meter sekitar 3 bulan.

Detail Patung yang menakjubkan

Bahan baku dasar

Patung dari kayu dan diukir adalah biasa, namun patung kayu yang dibungkus oleh anyaman uang kepeng adalah luar biasa. Sudah 3 generasi dalam keluarga besar pak Bagus yang turut mendalami kerajinan langka ini. Bahan baku unik yang digunakan adalah uang kepeng yang sudah dimanfaatkan dalam perekonomian masyarakat bali sejak se-abad lalu. Ada beberapa jenis kepeng dengan nama-namanya seperti, Lemang, Koci, kepeng Bali, kepeng Tatar dan kepeng Mas.


Pada awalnya patung kepeng dikhususkan untuk berbagai macam upacara adat Hindu Bali, kepeng yang dipakai adalah kepeng Koci. Patung kepeng itu dinamakan Sri Rambut Sedana (Dewi Uang). Patung pasangan pria-wanita itu berukuran kecil, tingginya sekitar 20 cm. Patung itu menggunakan kayu Cendana untuk muka, dan kayu Cempaka untuk badan. Sejak awal 80’an penggunaan kepeng Koci untuk pembuatan patung-patung kepeng komersil menjadikan makin langkanya kepeng Koci. Kelangkaan ini membuat harga bahan baku dasar turut naik.

Untuk menyiasati meningkatnya harga bahan baku uang kepeng tersebut maka mulai tahun 2000-an para pengrajin mencampurnya dengan kepeng yang nilai ekonomisnya lebih murah, seperti kepeng Bali, Tatar, atau Mas. Pak Bagus Anom, adik Bagus Gangga, menjelaskan bahwa kepeng-kepeng pengganti Koci memang tidak memilki nilai sejarah, namun dengan demikian tampilan akhir tetap menawan dan harga jual jadi lebih kompetitif.

Bagi pelanggan masyarakat Bali pada umumnya meminta uang kepeng lama karena berkaitan dengan nilai leluhur dan kepercayaan, namun bagi pelanggan luar Bali atau bukan pemeluk Hindu Bali, maka penggunaan uang kepeng baru tidak ada masalah.


Figur patung

Pak Bagus menjelaskan bahwa patung pertama yang ia buat adalah patung dengan figur Kresna pesanan pak Joger. Maka dari itu tokonya ia beri nama Sri Kresna, untuk mengenang awal usahanya. Kini pak Bagus telah membuat beragam figur yang sangat eksotis seperti Rama Sinta, Dewi Sri, Dewi Saraswati, Oleg Tau Lilingan, Kebyar Duduk, Rambut Sedana (versi non-ritual), Logog, Panca Pendawa, dan Kresna.

Ukuran yang pernah ia buat mula dari 40 cm hingga 2 meter (termasuk dudukan patung). Bagi anda yang menginginkan figur khusus, seputar dewa-dewi dalam Hindu Bali, Penari Bali, pak Bagus dapat membuatnya kusus untuk anda.

UNTUK KORESPONDENSI LEBIH LANJUT SILAHKAN HUBUNGI Bp. Gangga di : Hp 085238405011 atau 0361.974510